San Diego Hill, Ketika Lifestyle Mengusir Pocong
San Diego Hill, bayangan awal mendengar nama ini adalah nama kota di California Selatan, Amerika Serikat. Tak dinyana ternyata San Diego Hill adalah nama sebuah tempat pekuburan mewah di daerah Karawang Jawa Barat.
Jangan harap Anda akan menemukan suasana S-3, SEPI, SURAM dan SEREM yang biasa ditemukan di komplek pekuburan umum di sekitar kita.
San Diego Hill adalah komplek pekuburan umum untuk 3 agama, yaitu untuk penganut agama Islam diberi nama Five Pillars Garden, untuk agama Kristen/Universal diberi nama Garden of Creation, sedangkan untuk masyarakat Tionghoa diberi nama Garden of Prosperity and Joy. Bahkan disediakan pula Taman Makam Pahlawan diberi nama National Heroes Garden (untuk yang berjasa di bidang politik, ekonomi dan sosial budaya, Mausoleum Crypt dan Rumah Abu semi out door (Columbariu) yang diberi nama Breath of Life.
Adalah James Ryadi dari Lippo Grup penggagas, pembuat sekaligus pengelola komplek pekuburan mewah ini. Filosofi James Ryadi sangat sederhana bahwa seorang yang berduka butuh suasana pekuburan yang bisa mengurangi kesedihannya. Untuk itu dibangun satu komplek pekuburan lengkap dengan sarana penghiburan. Bukan hanya itu San Diego Hill pun dilengkapi sarana rekreasi dan ibadah. Jadi benar-benar one stop solution sesuai dengan tagline dari San Diego Hill yaitu Memorial Park and Funeral Homes.
Readmore:http://lifestyle.kompasiana.com/urban/2012/05/03/san-diego-hill-ketika-lifestyle-mengusir-pocong/
Teror Pocong di Desa Sukaraja
Teror pocong inilah yang melanda Desa Sukaraja. Apa pasal? Hal itu terjadi karena ada upacara sumpah pocong yang dilakukan oleh Sugandi, Kepala Desa Sukaraja.
Sugandi nekat melakukan sumpah pocong demi menyangsikan tuduhan istrinya—Nani—yang menganggap bahwa dirinya telah berselingkuh dengan Neneng Shakeera, salah satu penyanyi dangdut yang mengisi acara pesta panen Desa Sukaraja.
Sumpah pocong ini fatal sekali akibatnya jika terbukti orang yang melakukan sumpah tersebut benar-benar berbohong. Selain bisa diikuti pocong seumur hidupnya, orang tersebut bisa saja langsung meninggal.
Selepas acara menegangkan itu, nyatanya ada dua pocong yang mengikuti Sugandi. Kemana pun dan di mana pun Sugandi berada, pocong itu dengan setia mengikutinya tanpa diketahui Sugandi.
Namun, perlahan tapi pasti, Sugandi mulai merasakan ketidakwajaran. Ia selalu merasa ada yang mengikuti. Begitupun dengan Nani dan Tatang—hansip Desa Sukaraja. Mereka bertiga bahkan sudah pernah bertatapan secara langsung dengan pocong-pocong itu.
Readmore:http://www.gagasmedia.net/artikel/461-teror-pocong-di-desa-sukaraja.html